Gaza – Seiring dimulainya fase pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas, proses pemulihan di wilayah Gaza mulai terlihat. Pada Selasa (14/10/2025), alat berat dikerahkan untuk membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara yang berkepanjangan.
Pembersihan ini difokuskan di sejumlah ruas jalan utama Kota Gaza, yang sebelumnya tertutup oleh reruntuhan. Aktivitas tersebut menandai langkah awal dalam usaha mengembalikan kehidupan normal bagi ribuan warga yang mengungsi akibat konflik.
Sejumlah alat berat yang digunakan dalam proses pembersihan ini membawa bendera Qatar, menandakan dukungan negara teluk tersebut dalam upaya kemanusiaan di kawasan tersebut.
“Sejak awal gencatan senjata, Pemerintah Kota Gaza segera bertindak untuk membuka kembali jalan dan jalur-jalur kota,” ujar Wali Kota Gaza, Yahya Al-Sarraj, seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Al-Sarraj, prioritas utama saat ini adalah membersihkan puing-puing di jalur transportasi utama. Hal ini penting agar warga yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka dan mendapatkan akses terhadap tempat tinggal dan bantuan dasar.
Jalan Menuju Pemulihan
Dalam pantauan di lapangan, alat berat tampak bekerja keras mengangkat reruntuhan beton, tiang, dan logam yang menutup akses jalan. Sejumlah relawan dan petugas kota turut membantu memindahkan sisa-sisa bangunan ke pinggir jalan.
Proses ini tidak hanya memulihkan akses jalan, tetapi juga bertujuan membuka jalur logistik bantuan kemanusiaan yang selama ini terhambat. Bantuan seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan kini bisa mulai menjangkau warga yang terisolasi.
“Warga kami sangat menderita. Ini langkah awal agar kehidupan bisa kembali meski perlahan,” tambah Al-Sarraj.
Sejak serangan udara dimulai beberapa bulan lalu, lebih dari separuh infrastruktur Kota Gaza mengalami kerusakan berat. Ribuan rumah rata dengan tanah, fasilitas publik rusak, dan layanan dasar seperti air, listrik, dan kesehatan lumpuh total.
Gencatan Senjata yang Rapuh
Meskipun proses pemulihan mulai berjalan, situasi tetap rapuh. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas baru memasuki fase awal dan masih bersifat sementara. Banyak pihak internasional menyerukan agar kesepakatan ini diperluas menjadi solusi damai jangka panjang.
PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya menyambut baik pembersihan kota, namun menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan harus terus mengalir tanpa hambatan. Mereka juga mendorong dilakukannya evaluasi kerusakan secara menyeluruh dan perlunya pembangunan kembali jangka panjang.
Peran Internasional dalam Rekonstruksi Gaza
Keterlibatan Qatar dalam pengiriman alat berat untuk pembersihan puing-puing menjadi simbol dari dukungan internasional yang lebih luas. Selain Qatar, beberapa negara lain juga telah menyatakan komitmen untuk mendukung proses rekonstruksi Gaza.
Namun para analis menilai, pembangunan kembali Gaza tidak akan efektif tanpa penyelesaian politik yang nyata dan berkelanjutan. Ketidakstabilan yang terus berulang membuat upaya rekonstruksi sebelumnya selalu terhenti di tengah jalan.
Untuk saat ini, harapan warga Gaza adalah sederhana: bisa kembali ke rumah, membersihkan reruntuhan, dan menjalani hidup dengan aman, walau dalam kondisi yang serba terbatas.


Komentar